Nama : Billy Jhon Damanik
Kelas : 3eb12
Npm : 29210825
Serigala Terakhir yang bercerita tentang persahabatan
yang tumbuh antara Ale (Fathir Muchtar), Jarot (Vino G Bastian), Lukman (Dion
Wiyoko), Jago (Dallas Pratama) dan Sadat (Ali Syakieb).
Tinggal di daerah marjinal yang kumuh membuat hidup
mereka tak seperti kehidupan remaja kota besar. Hampir seluruh hidup mereka
habiskan untuk berbuat onar, berkelahi dengan siapapun orang yang tidak mereka
sukai hingga memeras pedagang.
Berbekal jiwa kepemimpinan yang lebih di antara
temannya membuat Ale menjadi ketua dalam kelompok ini. Ale tinggal bersama
Ibunya (Ully Arta) beserta dua orang adiknya bernama Aisyah (Fanny Fabriana)
dan Bara (Agung Surya Putra).
Di tempat mereka tinggal, ada seorang remaja bisu yang
selalu menemani neneknya berdagang di pasar. Pria bisu itu bernama Fathir (Reza
Pahlevi). Sejak kecil, Fathir selalu menjadi bahan ejekan orang-orang termasuk
kelompok Ale, kecuali Jarot yang kerap kali berempati di belakang
teman-temannya.
Fathir sebenarnya ingin bergabung bersama kelompok
Ale. Namun karena cacat yang dimilikinya membuat orang memandang sebelah mata.
Apalagi, Ale sepertinya tidak butuh tambahan anggota.
Perkelahian demi perkelahian tetap mereka menangkan,
meski harus dengan tetesan darah. Sampai suatu hari, mereka terlibat
perkelahian sengit dengan kelompok lain. Ale yang terdesak dengan tusukan pisau
lawannya berhasil diselamatkan oleh Jarot yang memukul kepala musuh dengan batu
besar hingga tewas.
Akibat perbuatannya itu Jarot ditangkap polisi. Hal
ini membuat empat sahabat mereka, termasuk Fathir terpukul. Belum lagi dengan
orang tua Jarot dan adik Jarot bernama Yani (Zaneta Georgina)
Ale dan kelompoknya terus berjalan
meski tanpa Jarot. Mereka mulai mendapat gangguan dari kelompok Naga Hitam,
sebuah kelompok mafia yang bergerak di bisnis narkoba. Merasa kalah dalam
jumlah anggota dengan Naga Hitam, Ale memutuskan untuk menjaga kampung mereka
dari bisnis narkoba.
Ale sebenarnya sangat butuh orang yang memiliki
kemampuan setara dengan Jarot. Tiba-tiba Fathir mengajukan diri untuk bergabung
melawan Naga Hitam. Lagi-lagi Fathir hanya jadi bahan ejekan. Saat pulang ke
rumah, Fathir mendapati neneknya meninggal dunia. Fathir begitu terpukul dan
diapun memutuskan pergi.
Di dalam penjara, Jarot harus berjibaku melawan
tahanan lainnya. Dipukuli oleh teman sekamar hingga disodomi oleh kepala kamar.
Tapi Jarot segera membalikan keadaan dengan membalas orang yang dulu
menyakitinya di dalam tahanan. Jarot berubah menjadi tahanan yang ditakuti.
Jarot akhirnya bebas dari penjara tanpa ada satupun
orang yang menjenguknya di dalam sel. Ketika pertama kali menghirup udara
bebas, betapa terkejutnya Jarot dengan orang yang menjemputnya. Orang itu
adalah Fathir yang ternyata bergabung dengan kelompok Naga Hitam.
Fathir mengajak Jarot bertemu bos besar Naga Hitam
(George Rudy). Jarot setuju bergabung dengan Naga Hitam. Bersama Fathir, Jarot
menjadi satu tim mengawal bisnis narkoba Naga Hitam.
Dari sinilah konflik sesungguhnya dimulai. Jarot dan
Fathir harus berhadapan dengan sahabat kecil mereka yaitu kelompok Ale. Belum
lagi ditambah Jarot yang jatuh cinta adik Ale, Aisyah.
Fathir berubah menjadi sosok yang dingin dan keras. Di
balik sifat pendiamnya dulu, ternyata dia memiliki jiwa psikopat dan naluri
pembunuh berdarah dingin. Tak mau peduli pernah berteman sejak kecil, Fathir
membunuh Jago, Lukman dan Sadat. Bahkan Fathir pula yang membunuh Aisyah karena
dianggap penghalang bagi Jarot.
Ale mengira Jarotlah yang membunuh adiknya. Dengan
tekanan yang luar biasa, Ale berjanji akan membunuh Jarot, sahabat yang pernah
menyelamatkan nyawanya dulu.
Melihat perseteruan yang tak kunjung usai, membuat
Jarot tak sanggup lagi berjibaku dengan konflik. Apalagi konflik ini sudah
mengorbankan orang yang disayanginya. Jarot akhirnya mengajak Ale bertemu untuk
mengibarkan bendera putih.
Ale terlanjur dendam terhadap Jarot. Kedua sahabat ini
berkelahi hebat. Ale tertembak dengan pistol miliknya sendiri. Di ujung
hidupnya, kedua sahabat ini saling berpeluk erat sambil meminta maaf. Tapi
nyawa Ale tak terselamatkan dan tiba-tiba, Duar!! Jarot mendapat tembakan
bertubi-tubi hingga akhirnya ikut tewas di samping jasad Ale.
Dari jalan ceritanya kita tahu bahwa genre film ini adalah drama
action. Perlahan tapi pasti film action memang sedang merangkak naik untuk
bersanding dengan genre film lainnya.
Konflik demi konflik dibuat begitu menegangkan dan
mengharukan. Meski berdurasi panjang, penonton tidak bosan dengan jalinan
cerita dalam film ini. Film ini mengocok emosi ditambah ceritanya yang
mengharukan.
Seperti kebanyakan film action yang banyak menggunakan
efek audio visual, film ini juga menggunakan efek audio visual yang ikut
mendukung adegan perkelahian atau ledakan. Kelemahannya, efek visual kadang
terlihat kurang maksimal, khususnya setiap kali adegan kebakaran.
Akting para pemain di film ini juga patut diacungi
jempol. Mereka berhasil membuat penonton ikut larut dalam konflik.
Upi sang sutradara yang juga menjadi penulis sangat cerdas mengembangkan karakter tokoh di film ini. Buktinya adalah karakter Fathir yang sempat hilang sejenak, tapi dimunculkan kembali justru dengan karakter yang berbeda 180 derajat.
Upi sang sutradara yang juga menjadi penulis sangat cerdas mengembangkan karakter tokoh di film ini. Buktinya adalah karakter Fathir yang sempat hilang sejenak, tapi dimunculkan kembali justru dengan karakter yang berbeda 180 derajat.
Di akhir cerita digambarkan Bara yang masih berusia belasan tahun
dengan wajah dendam membawa pistol peninggalan Ale.
Upi tampak ingin mengubah tradisi akhir cerita klise
di mana pemeran utama selalu tampil sebagai sang juara layaknya sinetron dan
film-film kebanyakan.
Wanita yang di kehidupan nyata berpacaran dengan Vino
G Bastian ini sengaja membuat film berakhir dengan cerita tidak bahagia. Atau
mungkin Upi ingin menyampaikan pesan kepada penonton bahwa kebenaran tidak
mutlak selalu menang.
Sutradara : Upi Avianto
Pemain srigala terakhir : *Fathir Muchtar *Reza Pahlevi
*Vino G Bastian *Fanny Fabriana
*Dion Wiyoko *Agung Surya Putra
*Dallas Pratama *Zaneta Georgina
*Ali Syakieb
Produksi : Investasi Film Indonesia. (ang)
*Vino G Bastian *Fanny Fabriana
*Dion Wiyoko *Agung Surya Putra
*Dallas Pratama *Zaneta Georgina
*Ali Syakieb
Produksi : Investasi Film Indonesia. (ang)