Kelas : 3eb12
Npm : 29210825
Latar
Belakang Produk
Melihat
kisruhnya transportasi (angkutan umum) tentu membuat kita jengkel. Berhenti
atau yang biasa disebut 'ngetem', menaikkan dan menurunkan penumpang
disembarang tempat. Alasan tersebut sepertinya sudah cukup menggambarkan
keadaan angkutan umum yang sangat berantakan.
Sistem
perangkutan di jakarta pun sangat tidak teratur, supir yang bisa berganti
setiap saat, mobil yang tidak sesuai standar (knalpot mengeluarkan asap hitam,
berisik, dan sering mogok), tarif yang terkadang tidak sesuai dan masih banyak
keadaan memprihatinkan lainnya.
Maka dari itu
fasilitas ini diciptakan, tentu sistem ini sangat tidak mudah dan akan sangat
rumit karena produk ini “memaksa” setiap pihak untuk bekerja sama, antara lain
instansi angkutan umum, bank yang bersangkutan, dan pemrov sekitar.
Deskripsi
Produk
Produk ini
menggunakan smart card untuk pembayaran angkutan umum. Tapi alat pembayaran
untuk smart card ini tidak ditempatkan didalam angkutan umum, melainkan di
halte-halte atau tempat pemberhentian yang sudah ditentukan oleh pemrov
sekitar.
Produk ini
akan mengefesienkan penggunaan uang tunai pengguna angkutan umum yang terkadang
tak mempunyai uang dengan nominal kecil untuk pembayaran angkutan umum.
Sebagai
tambahan, untuk memudahkan instansi angkutan umum ada baiknya dengan
menggunakan sistem “gaji” untuk para angkutan umum. Dengan begitu akan jelas
“siapa-siapa” supir angkutan umum tersebut.
Teknologi
Pembuatan Produk
Contoh
pembuatan teknologi ini akan digunakan di daerah DKI Jakarta.
Diawali
dengan kerja sama antara instansi angkutan umum seluruh DKI Jakarta, pemrov DKI
Jakarta. Kerja sama kedua pihak ini untuk menyesuaikan tarif angkutan umum yang
digunakan. Perhitungan dilakukan dengan sistem seperti Trans Jakarta. Jauh atau
dekatnya ditentukan saat pembayaran dilakukan di halte.
Maka dari itu
perlu dilakukan perubahan besar-besaran diseluruh halte di DKI Jakarta supaya
meniru halte seperti Trans Jakarta. Jadi sistemnya adalah melakukan pembayaran
dihalte awal dengan penentuan tarif yang dilihat dari tujuan halte terakhir
yang dituju.
Penggunaan
smart card ini pun memungkinkan untuk membayar Trans Jakarta. Bekerja sama
dengan instansi yang mengatur Trans Jakarta adalah sesuatu yang mungkin saja
dilakukan untuk efisiensi smart card ini.
Seandainya
produk ini berkembang di DKI Jakarta, bisa dikembangkan lebih jauh ke daerah
lain, dengan contoh daerah se-JABODETABEK.
Sistem
Penggunaan Produk
Penggunaan
produk ini cukup simple. Sama seperti smart card lainnya. Dengan menggesek atau
menempelkan smart card di halte tempat naik angkutan umum dan menentukan halte
tujuan, maka otomatis nominal di smart card ini akan berkurang dengan
sendirinya.
Hasil dari
pembayaran pengguna angkutan umum akan langsung masuk ke rekening bank, dan
setiap bulannya akan dikirim ke rekening instansi angkutan umum.
Dengan begitu
para supir angkutan umum akan lebih bertanggung jawab terhadap mobil
angkutannya sendiri.
Pengisian
kartu ini bisa secara tunai dibank yang bersangkutan secara tunai atau bisa
dipotong dari tabungan nasabah.
Keuntungan
Bagi Bank
- biaya
administrasi pembuatan smart card sebesar Rp 5.000,-
- tarif
minimal smart card sebesar Rp 5.000,-
- biaya isi
ulang pengisian smart card (reload) Rp 2.000,-
Jurnal
*Jurnal
pembuatan smart card :
- dipotong
dari tabungan :
Tabungan
nasabah Rp
XXX
Smart card Rp
XXX
Biaya Administrasi Rp XXX
# lewat pembayaran tunai :
Kas Rp
XXX
Smart Card Rp
XXX
Biaya
Administrasi Rp XXX
*Jurnal
pembayaran ke instansi angkutan umum :
Smart Card Rp XXX
Giro Instansi
Angkutan umum Rp XXX
*Jurnal
Pengisian Smart Card (reload) :
#
dipotong dari tabungan :
Tabungan
nasabah Rp
XXX
Smart card Rp
XXX
Biaya Administrasi Rp XXX
*lewat pembayaran tunai :
Kas Rp
XXX
Smart Card Rp
XXX
Biaya Administrasi Rp XXX
Tidak ada komentar:
Posting Komentar